Kefir Nikmat - Warnanya putih agak kental, mirip yoghurt karena sering dikemas dalam botol kaca. Rasanya gurih sedikit asam namun minuman ini sangat menyehatkan. Konon, minuman ini dulu dibuat dari susu onta. Hmm..apa benar ya?
Kefir atau Kephir merupakan salah satu produk olahan susu yang aslinya dari pengunungan Kaukasia. Kefir merupakan produk olahan susu yang tertua di dunia dan banyak dikonsumsi di Timur Tengah dan selatan Rusia.
Awalnya kefir memang dibuat dari susu onta tetapi sekarang lebih banyak dibuat dari susu sapi. Berbeda dengan yoghurt yang proses pembuatannya memakai bakteri, pembuatan kefir memakai biji kefir. Jika dimasukkan ke dalam susu, biji yang kekuningan akan berubah menjadi keputihan dan kenyal dan memicu proses fermentasi.
Biji kefir ada yang besar ada pula yang kecil. Sebenarnya kefir ini buka mikrooarganisme tunggal tetapi merupakan gerombolan yang membentuk endapan saat dicampur susu. Karena itu setelah terjadi endapan yang kental maka cairan yang terpisah diambil sebagai kefir.
Endapan yang dibentuk kefir merupakan benda hidup yang mengandung protein susu dan bakteri yang dikenal sebagai Streptococci dan Lactobacilli dan ragi yang dikenal sebagai Saccharomyees kefir. Bakteri inilah yang bereaksi saat susu dimasukkan dalam kantong kulit dan dibawa para pengembara. Karena kantong kulit diguncang-guncang di atas punggung onta maka endapan yang terbentuk menjadi bulatan.
Setelah diberi biji kefir dan dibiarkan semalam maka akan terbentuk cairan putih seperti susu dan endapan. Cairan ini disaring dan diminum sebagai kefir. Endapan akan dipakai lagi untuk membuat kefir. Kefir paling enak diminum saat dingin, sedikit berbuih dengan rasa menggigit seperti bir.
Di Jakarta dan sekitarnya, kefir banyak dijual di kawasan permukiman Arab seperti di kawasan Condet. Dijual dalam lemari pendingin seperti yoghurt dan dikemas dalam botol kaca. Karena merupakan produk susu makan kandungan nutrisinya tak perlu diragukan apalagi kandungan bakteri biji kefir sangat baik untuk pencernaan. Mau coba?
(Kefir Depok)
0 komentar: